Kalau orang Pringsewu
harus tau dong dengan sejarahnya Kaputen Pringsewu itu sendiri entar dibilang
“masa orang Pringsewu nggak tau sejarah kota lahirnya sendiri huuhh mending
pindah ke Papua Nugini aja sana” hehehe XD.
Sebelum kalian
dibilang gitu sama temen atau tetangga kalian baca dulu dong artikel saya ini ,
oke guys ...
Pringsewu itu salah
satu kabupaten di Provinsi Lampung , Indonesia ( ahh ini mah udah tau) . Kalau
di tanya kapan disahkan bisa jawab nggak ? Nggak yah ,hehe
Jawabannya Kabupaten Pringsewu disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada Tanggal 29 Oktober 2008 , sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Gitu temen-temen jawaban yang bener , jadi baca artikelnya jangan setengah-setengah dong yaa , harus sampai selesai . Oke .. Lanjut
Jawabannya Kabupaten Pringsewu disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada Tanggal 29 Oktober 2008 , sebagai pemekaran dari Kabupaten Tanggamus. Gitu temen-temen jawaban yang bener , jadi baca artikelnya jangan setengah-setengah dong yaa , harus sampai selesai . Oke .. Lanjut
Kabupaten Pringsewu terletak di 37 kilometer sebelah
barat Bandar Lampung, Ibu Kota Provinsi Lampung. Saat ini Pringsewu disetujui menjadi kabupaten
sendiri karena perkembangannya yang cukup bagus, baik dari segi pendapatan
daerah, taraf ekonomi maupun pendidikan penduduk-penduduknya. Sebagian besar
mata pencaharian utama di Pringsewu adalah bertani dan berdagang. Letaknya yang
sangat strategis, sangat sayang jika tidak dimanfaatkan oleh Pemda setempat.
SEJARAH LENGKAPNYA
Sejarah Pringsewu diawali dengan berdirinya sebuah perkampungan yang
bernama Margakaya pada tahun 1738 Masehi , yang dihuni masyarakat asli suku
Lampung-Pubian yang berada di tepi aliran sungai Way Tebu (4 km dari pusat Kota
Pringsewu ke arah selatan saat ini).
Selanjutnya, 187 tahun berikutnya yaitu pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar perkampungan Margakaya. Karena begitu banyak sekali pohon bambu di hutan yang mereka buka , sehingga oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu. ( Sejarah loh ini penting dibaca hehe )
Selanjutnya, 187 tahun berikutnya yaitu pada tahun 1925 sekelompok masyarakat dari Pulau Jawa, melalui program kolonisasi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, juga membuka areal permukiman baru dengan membabat hutan bambu yang cukup lebat di sekitar perkampungan Margakaya. Karena begitu banyak sekali pohon bambu di hutan yang mereka buka , sehingga oleh masyarakat desa yang baru dibuka tersebut dinamakan Pringsewu, yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya Bambu Seribu. ( Sejarah loh ini penting dibaca hehe )
Pada tahun 1936 berdiri pemerintahan Kawedanan Tataan yang beribukota di
Pringsewu, dengan Wedana pertama yakni Bapak Ibrahim hingga 1943. Selanjutnya
Kawedanan Tataan berturut-turut dipimpin oleh Bapak Ramelan pada tahun 1943,
Bapak Nurdin pada tahun 1949, Bapak Hasyim Asmarantaka pada tahun 1951, Bapak
Saleh Adenan pada tahun 1957, serta pada tahun 1959 diangkat sebagai Wedana
yaitu Bapak R.Arifin Kartaprawira yang merupakan Wedana terakhir hingga tahun
1964, saat pemerintahan Kawedanan Tataan itu dihapuskan.
Pada tahun 1964, dibentuk lah pemerintahan Kecamatan Pringsewu yang
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Selatan
sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964, yang sebelumnya Pringsewu juga
pernah menjadi bagian dari Kecamatan Pagelaran yang juga beribukota di
Pringsewu.
Dalam sejarah perjalanan selanjutnya, Kecamatan Pringsewu bersama sejumlah
kecamatan lainnya di wilayah Lampung Selatan bagian barat yang menjadi bagian
wilayah administrasi Pembantu Bupati Lampung Selatan Wilayah Kota Agung, masuk
menjadi bagian wilayah Kabupaten Tanggamus berdasarkan Undang-undang Nomor 2
Tahun 1997, hingga terbentuk sebagai daerah otonom yang mandiri.
Kabupaten Pringsewu merupakan wilayah heterogen terdiri dari bermacam-macam
suku bangsa, dengan masyarakat Jawa yang cukup dominan, disamping masyarakat
asli Lampung, yang terdiri dari masyarakat yang beradat Pepadun (Pubian) serta
masyarakat beradat Saibatin (Peminggir).
Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data tahun 2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan. Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon atau desa dan 5 kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, Kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara.
Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung.
Kabupaten Pringsewu mempunyai luas wilayah 625 km2, berpenduduk 377.857 jiwa (data tahun 2011) terdiri dari 195.400 laki–laki dan 182.457 perempuan. Kabupaten Pringsewu terdiri dari 96 pekon atau desa dan 5 kelurahan, yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, Kecamatan Banyumas dan Pagelaran Utara.
Dari segi luas wilayah, Kabupaten Pringsewu saat ini merupakan kabupaten terkecil, sekaligus terpadat di Provinsi Lampung.
Terimakasih telah mengunjungi Blog saya ... Jangan lupa tinggalkan jejak :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar